Nasib
seseorang memang tidak bisa dikira dan disangka sebelumnya. Tidak dari nilai,
tidak dari lama belajarnya, dan tidak dari penampilan ketika menuntut ilmu.
Semua kembali pada nasib dan takdir baik.
Sebuah
percakapan sederhana di sebuah grup media sosial. Pasti mencengangkan dan
mengagetkan beberapa anggota grupnya.
“Jadi apa S…?”
“Dosen…”
Percakapan
pun akhirnya senyap….
Aku
penasaran juga, di mana ia bertugas sebenarnya. Gini hari gak bisa nemu
jawaban, naif banget…. Ketemu… di sebuah perguruan tinggi negeri di kota
terbesat di wilayah Indonesia timur.
Kaget,
pasti… betapa tidak… nilainya biasa-biasa saja, lulusnya pun telat, kemampuan
di bawah kami yang aktif ngobrol d grup. Tapi bisa jadi dosen….? Hmmm…. Lumayan
banget jadi dosen, seorang pengajar yang bertahta di perguruan tinggi dan
berstatus negeri pula. Yang termasuk lulusan terbaik n cumlaude d kelas kami
dan ikut reuni hari ini pun cukup menjadi kepala sekolah Islam swasta, padahal
bila melihat lembaran-lembaran harian di kampus, hampir seluruh pertanyaan
ujian mata kuliah ia lalap habis. Hatta seorang dosen perempuan pun pernah
sempat bingung dengan pertanyaannya. Rata-rata di grup kami memang profesinya
adalah guru sesuai dengan latar belakang pendidikan kami.
Kembali
ke teman S ini. Tak ada yang banyak memberi komentar ketika ia mohon bantuan
untuk bisa mutasi ke Jawa, sepertinya masih banyak yang tak percaya ia bisa
menjadi seorang dosen. Itulah nasib dan peruntungan kehidupan. Tak bisa
diperkirakan sebelumnya. Masih ingat ia bersusah payah memperbaiki nilai dengan
adik-adik kelasnya, atau malah mengontrak mata kuliah yang belum lulus.
Sekarang kemampuannya mungkin bisa jadi berada di atas rata-rata kami, yang
ketika kuliah mampu mendapatkan beasiswa.
Itulah
dan inilah hidup…. Kita pun tidak akan pernah tahu peruntungan kita di masa
yang akan datang. Yang penting saat ini adalah berlaku dengan sebaik sikap demi
apa yang kita hadapi dan kerjakan. Membuat targetan baru, mendisplinkan diri
dengan apa yang kita mau, berusaha terus tanpa pantang menyerah. Yakin, apa
yang kita angankan dan harapkan pasti tercapai. Orang lain dan diri kita pun
tak kan pernah tahu apa peruntungan kita esok hari, kelak.