Sabtu, 25 April 2020

Sifat Orang Munafik




وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُعْجِبُكَ قَوْلُهُ فِي الْحَياةِ الدُّنْيا وَيُشْهِدُ اللَّهَ عَلى ما فِي قَلْبِهِ وَهُوَ أَلَدُّ الْخِصامِ (204)وَإِذا تَوَلَّى سَعى فِي الْأَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيها وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ وَاللَّهُ لا يُحِبُّ الْفَسادَ  (205)  وَإِذا قِيلَ لَهُ اتَّقِ اللَّهَ أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالْإِثْمِ فَحَسْبُهُ جَهَنَّمُ وَلَبِئْسَ الْمِهادُ (206)


“Di antara manusia ada orang yang ucapanya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada allah ( atas kebenaran ) isi hatinya, padahal dia adalah penantang paling keras (204). Ketika dia berpaling maka berjalan di muka bumi untuk memusnahkan dan merusak tanaman dan binatang ternak. Allah tidak menyukai kerusakan (205). Apabila dikatakan kepadanya “bertakwalah kepada Allah” maka bangkitlah kecongkakan (kesombongan) yang menyebabkan dosa. Maka cukuplah baginya (balasan) neraka jahanam, dan  merupakan seburuk-buruknya tempat tinggal (206).”

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يُعْجِبُكَ قَوْلُهُۥ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَيُشْهِدُ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا فِى قَلْبِهِۦ وَهُوَ أَلَدُّ ٱلْخِصَامِ

Referensi: https://tafsirweb.com/821-quran-surat-al-baqarah-ayat-204.html
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يُعْجِبُكَ قَوْلُهُۥ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَيُشْهِدُ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا فِى قَلْبِهِۦ وَهُوَ أَلَدُّ ٱلْخِصَامِ

Referensi: https://tafsirweb.com/821-quran-surat-al-baqarah-ayat-204.html

Tiga ayat ini menjelaskan kembali sifat-sifat Munafik. Allah berkali-kali mengingatkan hamba-Nya untuk berhati-hati dengan orang-orang nifak ini. Hal itu disebabkan karena kesamaran kesamaran identitas mereka di hadapan orang-orang Mukmin dan perkara tersebut bisa menimbulkan kekacauan dan kerusakan.
Dalam ayat ini Allah swt memberikan gambaran sebagian sifat orang Munafik, yaitu mereka yang mengindahkan lisan dengan tutur kata yang sangat baik sehingga mampu memperdaya lawan bicara dan orang yang mendengarnya. Mahluk ini berbicara dengan bahasa indah, bertutur dengan lembut, berkata dengan bijak penuh ketulusan, keihlasan, memuat berbagai kebaikan dan kebajikan. Sehingga semua orang tertarik hartinya, menjadi takjub akan tuturannya, terpikat pada kaliamt-kalimat yang disampaikan dan terpesona dengan keshalihan yang ditampilkan. Padahal perkataan mereka itu penuh dengan tipu muslihat dan Allah Maha Mengetahui akan hal tersebut. Di dalam hati mereka terdapat kepura-puraan dan kesombongan yang luar biasa, kepalsuan, dan tipu daya.
Apa yang mereka lakukan saat berpaling dari orang-orang Mukmin ayat 205 menggambarkan, mereka berbuat kerusakan di muka sehingga mereka pun tega menghilangkan nyawa mahluk dihup yang ada di atasnya. Memberangus habis apa yang tumbuh dan berkembang di muka bumi dari mulai hewan sampai biji tanaman. Tak satu pun yang lepas, menanamkan kebinasaan dan membibitkan kehancuran. Berkali-kali Allah swt mengingatkan mereka untuk kembali, bertakwa pada Allah dan memilih jalan-Nya yang lurus. Namun berkali-kali itu pula mereka dengan keangkuhaannya menangkis dan menolak seruan tersebut dengan penuh kesombongan yang menjerumuskan mereka pada lembah dosa. Gambaran ini terdapat pada ayat 206.
Kesombongan yang mereka tampakkan sebagai respon dari seruan Allah di atas, menyebabkan mereka semangat untuk berlaku perbuatan dosa. Menengadahkan kepala membelas ajakan. Dalam hatinya tak ada secuil pun sifat taat dan patuh, malah sebaliknya semakin diingatkan maka keangkuhannya semakin menjadi. Itulah gambaran sifat orang Munafik pada juz ini sehingga cukuplah bagi Allah membenamkan mereka di neraka Jahannam sebagi seburuk-buruk tempat tinggal.
Gambaran di atas bisa jadi sering kita temukan di kehidupan sehari-hari. Ada orang yang berlemah lembut di depan kita namun saat berpaling dari hadapan kita mereka memutar balikkan fakta. Keadaan ini pun bisa jadi sedang sama-sama kita rasakan. Di sebagian keadaan kita pernah menerima secara optimis narasi-narasi indah mendayu yang hal itu tak pernah terbukti. Orang yang pandai bicara, baik bertingkah laku, sopan bertutur kata, padahal kenyataannya ketika ia salah dan diingatkan, malah lebih galak yang diingatkan daripada orang yang mengingatkan, apalagi jika ujungnya diberi kata ancaman. Sifat orang Munafik yang terdapat dari tiga ayat surat al-Baqarah ayat 204-206 ini: 
1. Pandai bermanis muka namun hatinya busuk;
2. Penentang yang dahsyat, diingatkan namun malah melawan dengan penuh kedustaan;
3. Pemusnah masal di  muka bumi.
Wa iyyadzu billah, demikian teman-teman kupasan ayat pagi ini. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan sifat dan perilaku Munafik. Semoga ada manfaat dan maaf jika ada kesalahan.