Pengalaman pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda. Jargon tersebut tentu masih akrab di telinga sebagian orang terutama yang masa kecil, remaja, dan dewasa hidup di tahun 90-an. Waw...! Sudah begitu lama ya ternyata. Usia ini ternyata sudah tidak bisa dikatakan muda lagi. Sudah beranak pinak dan bahkan telah melahirkan bertingkat generasi dari para anak didik. Namun usia tak jadi halangan untuk berlatih dan berkarya. Apalagi bersinergi dengan para anak muda. Hal ini justru jadi suluh tersendiri selama tantangan ini dijalani.
Perkenalan pertama berlabuh di bulan Novembr 2019. Sebuah ajang yang
memberikan angin dan suasana baru dalam dunia literasi. Di sela-sela kesibukan
yang sangat padat saat itu, di tengah laporan kinerja selama setahun yang harus
rampung, laporan wilayah seprovinsi yang harus kelar, bahan bimbingan dengan
promotor, tertumpuk di bulan itu. Awalnya hanya sekedar untuk refereshing.
Usaha mengalihkan perhatian dari tulisan berat ke tulisan ringan, tanpa
konsentrasi tinggi yang begitu ketat. Berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa semua
bisa dilalui dengan selamat.
Perjalanan yang dilalui bersama coach Rezky dan kawan-kawan
memberikan pengalaman tersendiri yang mengesankan. Interaksi dengan para member
squad dan empire berjalan penuh kekeluargaan dan sangat akrab. Metode,
strategi, dan teknik penyelenggaraan kegiatan ini memberikan kesan positif yang
melekat. Hal ini yang bisa jadi candu bagi para penggemar literasi dan pemburu
waktu tenggat. Betapa tidak, pemberian tenggat menjadikan para petualang memiliki
tantangan yang harus ditaklukkan, dan di sini tempatnya.
Permulaan yang baik akan memberikan kesan positif. Ha! Inilah yang
membuat hati ingin terjun kembali ke samudera kalimat tanpa batas. Ketagihan yang
mampu memaksa mata untuk tetap terjaga. Keranjingan yang membutuhkan suatu kreasi,
dan kegilaan pada peningkatan kualitas tulisan. Semua dijalani tuntas 30 hari,
walau di kali kedua ini kreativitas menulis dituntut melahirkan wajah yang
baru. Kendala yang dihadapi lebih karena lalu lintas kata di dalam benak seakan
menemukan jalan buntu. Kegiatan harian di sepanjang kali kedua ini menyuguhkan
lelah fisik yang berimbas pada kebuntuan ide menulis. Namun, hal tersebut bisa
diatasi dengan berbagai cara. Umpan balik dari coach dan para member,
semangat yang selalu diletupkan guardian merupakan dua energi yang luar
biasa sehingga tahapan bisa diselesaikan.
Persembahan yang besar buat hidup bisa melalui jilid
21 ini. Masih berpikir untuk melanjutkan ke jilid berikutnya, namun
pertimbangan kondisi menjadi faktor utama untuk memutuskan hal tersebut. Langkah
ini dilakukan untuk memberi kesempatan otak fokus pada satu titik saja. Jika memungkinkan
untuk berlanjut, maka pilihan yang lain akan menjadi bahan pertimbangan. Terima
kasih yang tak terkira bagi para pemantik semangat di jilid ini. Semoga semua
yang diupayakan merupakan pengejewantahan dari kata hikmah, sebaik-baik manusia
adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
#30dwcjilid21
#30dwcjilid21squad6
#finalchallengejilid21