Tak ada kata manis jika mendengar
dan melihat kata berjuang. Berjuang itu susah karena jauh dari kata senang dan
menyenangkan. Padahal keberadaan manusia di bumi ini pun merupakan hasil dari
sebuah perjuangan. Perjuangan hidup dimulai, manakala sel jantan harus berjuang
untuk bisa mencapai sel indung telur. Sebuah perjuangan panjang dan melelahkan
yang akan menghasilkan sebuah kehidupan baru di garis akhirnya.
Pada akhirnya berjuang merupakan
sebuah keniscayaan dalam hidup. Ia merupakan nadi kehidupan. Setiap gerak
kehidupan berisi sebuah rangkaian perjuangan. Saat di penggalan pagi,
perjuangan sudah dimulai. Bermula dari mengenyahkan rasa kantuk yang tersisa
sampai pada membangkitkan tubuh beranjak dari peraduan. Begitu pun kala malam
tiba. Perjuangan pun akan dilalui saat itu. Berjuang menahan kantuk saat masih ada
program, kerjaan, dan kegiatan di ujung hari tersebut, merupakan sebuah episode
berjuang.
Tak lantas menjadi enggan untuk
berjuang. Karena dalam setiap etape yang dilalui ada hal indah yang akan muncul
kemudian. Bukan hanya sekedar hasil, namun proses melalui lalu
memenangkannyalah yang akan menjadi sebuah untaian kenangan istimewa. Kenangan itu
tak akan berulang karena adegan di tiap tahap prosesnya pasti akan berbeda. Perbedaan
inilah yang menjadikan ia istimewa. Tersimpan dalam sebuah kenangan, wawasan,
dan pengetahuan serta pengalaman.
Wawasan, pengetahuan, dan
pengalaman itulah hal yang berharga dalam menjalani hidup dan kehidupan. Mereka
bagaikan alat penunjuk arah serta penanda peringatan kala terjebak atau
berhadapan dalam situasi yang harus meminta pertimbangan dan keputusan. Dalam proses
berjuanglah mereka bisa didapatkan.
Betapa hasil tak akan mengingkari
proses, begitu sebuah kata bijak menuturkan. Seberapa banyak proses kegigihan
yang dikeluarkan untuk menyelesaikan, menggapai, dan menunaikan sesuatu di
situlah letak kata berjuang. Jika pemahaman pada arti hidup dan kehidupan telah
menjelma dalam diri, bertemu dengan kata berjuang atau dituntut untuk berjuang,
akan memunculkan sesungging senyum. Karena hakikat hidup adalah bergerak, dan
bergerak butuh peluh perjuangan. Dan di sinilah rasa manis perjuangan diecap,
dan keindahan sebuah perjuangan dirasakan.
#30DWCDay25
#30DWCJilid21
#30DWCJilid21Squad6
@Pejuang30DWC
#akarmenulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar