Saat keletihan melanda di ujung
hari. Sempat terpikir untuk segera merebahkan diri. Namun hal itu urung
terjadi. Masih ada sesuatu yang harus dieksekusi. Apa boleh dikata. Mata ini
masih harus terjaga. Demi sebuah janji yang telah ditanamkan. Untuk ditepati
dan ditunaikan. Agar ia menjadi saksi sebuah perjuangan.
Lelah menimpa diri. Kala berjibaku
dengan kegiatan sepanjang hari. Ingin sekali menguntai mimpi. Segera setelah berakhir
semua yang dilalui. Mencoba menyegarkan nadi. Melalui bisikan yang terlintas di
hati. Ditulis, sehingga terangkai kata yang bisa jadi rumit.
Tak apalah begini saja. Memaksimalkan
sisa daya yang ada. Apa lagi hendak dikata. Sebuah komitmen harus tetap dijaga.
Mau bagaimana pun rasanya. Ia harus dijalani jua. Walau mata seakann kurang
bersabat. Begitu pula dengan raga.
Semua harus dijalani dan dilalui.
Jangan merasa sesak dalam hati. Jalani saja, hingga menemukan ujung di akhir
nanti. Ujung yang bisa jadi akan lebih bagus dari sebelumnya. Maknailah apapun
yang sedang dihadapi. Semoga semuamengandung hikmah yang berarti. Nyatakan pada
diri bahwa ini harmoni hidup yang harus dilalui. Tanpa harmoni hidupa tidak
akan berarti.
Harmoni menyuguhkan tangga-tangga
nada berupa. Nada itu tak semuanya akan selaras dengan ingin dan angan. Ia akan
memberikan bentuk nada tersendiri agar hidup ini lebih dinamis. Ikuti nadanya,
kuasai iramanya. Dengan itu hidup akan dijalani dengan tenang tanpa risau dan
gundah.
Harmoni hari pasti akan selalu
mengiringi diri. Bersiaplah selalu dengan kejutan nada yang unik. Harus mawas dengan
tangga nada tinggi dan siap dengan tangga nada rendah. Mawas diri dan persiapan
inilah yang akan menjadi bekal menghadapi harmoni hari.
#30DWCDay24
#30DWCJilid21
#30DWCJilid21Squad6
@Pejuang30DWC
#akarmenulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar