Rasa
ini lain, sungguh lain. Tidak biasanya seperti ini, entah kenapa? Padahal bertahun-tahun
sudah, berpuluh mahasiswa juga yang dibimbing praktik di sini. Tapi saat ini,
mengapa lain. Teringat pagi ini hari Senin, hari saat tak akan lagi melihat
mahasiswa praktikan berlatih mengajar di sekolah. Mengapa muncul rasa
kehilangan? Aneh, tapi itu yang terjadi. Dari tadi siang, ingat Senin ini
upacara bendera bertepatan dengan peringatan sumpah pemuda. Sedari tadi sudah
melayang di benak tak akan bertemu meraka yang sedang praktik mengajar lagi. Kok,
seakan ada rasa sepi menyelinap di hati. Ada seutas sedih yang menyelusup di
dada. Padahal ini bukan pertama, namun rasa ini mengapa jadi yang pertama.
Berpikir
ulang kok bisa begini? Entahlah… Allah yang memberikan rasa ini. Rasa sepi
ditinggal pergi, rasa hilang ketika mereka tak lagi di sini. Kembali berkelebat
ingatan tentang mereka. Mereka asik tepekur tekun di atas meja kerja yang
disediakan. Menyambut para guru yang datang dengan senyum manis dan cium
tangan. Para praktikan yang masih muda belia, sopan, dan berenergi. Baru kali
ini merasakan sepi setelah mereka berpamitan pergi. Episode praktik yang
dibatasi program dan waktu. Ia yang datang membawa makna, dan semoga ia pun pergi memberi arti.
Kurang
lebih tiga bulan mendampingi praktikan, begitu singkat. Tapi sesingkat itu
waktu yang dimiliki justru sangat membekas di dalam hati. Membayangkan hari
Senin ini tanpa mereka seakan mendatangi ruang hampa nan lengang. Ah… aneh
memang, namun inilah yang terjadi dan dirasa. Senin ini akan kembali ke kelas
seperti biasa, melihat deretan meja praktikan yang kembali kosong seperti
hari-hari sebelum mereka datang. Tidak mengerti mengapa rasa ini ada, sampai
datang sebuah pesan dari mahasiswi praktikan yang mengatakan, mengapa teringat
Ibu terus. Aih… rasa ini sama ada ternyata. Semoga rasa ini tidak hanya sebatas
deretan kata-kata dalam pesanmu. Semoga Allah abadikan rasa ini menjadi suatu
kenangan indah tak terlupa sepanjang usia. Semoga rasa ini terikat dengan doa
tulus dan ikhlas. Berharap Allah satukan rasa ini dengan belaian rahmat dan
kasih sayangNya. Berharap doa-doa yang dilantunkan sampai ke hadiratNya. Berharap
kelak mendapati doa-doa itu bagai bunga indah bertaburan di atas nirwana. Doa tulus
seorang hamba kepada yang dikasihi, berbuah surga di akhirat nanti. Kita ikat
rasa ini dalam-dalam sepenuh harap ridha Ilahi.
#30dwc
#30dwcjilid20day12
#30dwcjilid20squad1
@30pejuangdwc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar