Senin, 28 Oktober 2019

Ia yang Datang dan Pergi


Rasa ini lain, sungguh lain. Tidak biasanya seperti ini, entah kenapa? Padahal bertahun-tahun sudah, berpuluh mahasiswa juga yang dibimbing praktik di sini. Tapi saat ini, mengapa lain. Teringat pagi ini hari Senin, hari saat tak akan lagi melihat mahasiswa praktikan berlatih mengajar di sekolah. Mengapa muncul rasa kehilangan? Aneh, tapi itu yang terjadi. Dari tadi siang, ingat Senin ini upacara bendera bertepatan dengan peringatan sumpah pemuda. Sedari tadi sudah melayang di benak tak akan bertemu meraka yang sedang praktik mengajar lagi. Kok, seakan ada rasa sepi menyelinap di hati. Ada seutas sedih yang menyelusup di dada. Padahal ini bukan pertama, namun rasa ini mengapa jadi yang pertama.

Berpikir ulang kok bisa begini? Entahlah… Allah yang memberikan rasa ini. Rasa sepi ditinggal pergi, rasa hilang ketika mereka tak lagi di sini. Kembali berkelebat ingatan tentang mereka. Mereka asik tepekur tekun di atas meja kerja yang disediakan. Menyambut para guru yang datang dengan senyum manis dan cium tangan. Para praktikan yang masih muda belia, sopan, dan berenergi. Baru kali ini merasakan sepi setelah mereka berpamitan pergi. Episode praktik yang dibatasi program dan waktu. Ia yang datang membawa makna, dan semoga ia pun pergi memberi arti.

Kurang lebih tiga bulan mendampingi praktikan, begitu singkat. Tapi sesingkat itu waktu yang dimiliki justru sangat membekas di dalam hati. Membayangkan hari Senin ini tanpa mereka seakan mendatangi ruang hampa nan lengang. Ah… aneh memang, namun inilah yang terjadi dan dirasa. Senin ini akan kembali ke kelas seperti biasa, melihat deretan meja praktikan yang kembali kosong seperti hari-hari sebelum mereka datang. Tidak mengerti mengapa rasa ini ada, sampai datang sebuah pesan dari mahasiswi praktikan yang mengatakan, mengapa teringat Ibu terus. Aih… rasa ini sama ada ternyata. Semoga rasa ini tidak hanya sebatas deretan kata-kata dalam pesanmu. Semoga Allah abadikan rasa ini menjadi suatu kenangan indah tak terlupa sepanjang usia. Semoga rasa ini terikat dengan doa tulus dan ikhlas. Berharap Allah satukan rasa ini dengan belaian rahmat dan kasih sayangNya. Berharap doa-doa yang dilantunkan sampai ke hadiratNya. Berharap kelak mendapati doa-doa itu bagai bunga indah bertaburan di atas nirwana. Doa tulus seorang hamba kepada yang dikasihi, berbuah surga di akhirat nanti. Kita ikat rasa ini dalam-dalam sepenuh harap ridha Ilahi.

#30dwc
#30dwcjilid20day12
#30dwcjilid20squad1
@30pejuangdwc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar