Selasa, 22 Oktober 2019

Mencari dengan Hati


Jika ingin mencari alasan, maka penggantian tas yang dipakai hari inil menjadi biang sebabnya. Mengganti tas dengan yang lebih kecil dan simpel menyebabkan kisah ini terjadi.

Sampai di lokasi yang dituju, ternyata gerbang telah ditutup. Padahal hanya beberapa detik saja ketertinggalan ini. Rombongan yang pada awalnya berada di belakang, kini telah masuk arena kegiatan. Tipis jedanya, di saat memarkirkan roda dua di tempat yang aman.
Barisan para santri yang tidak masuk arena dialihkan ke lapang kampus pendidikan tinggi yang berada di sana. Tak tertinggal masyarakat serta para pedagang menambah hiruk pikuk lokasi.
Di manakah bisa ditemukan mereka? Anak didik yang harus didampingi saat ini. Sekelebat putus asa menghampiri, tak ada yang bisa dihubungi karena tanpa sadar alat komunikasi tertinggal di rumah.

Berusaha mengitari lokasi yang dibatasi pagar tinggi dari luar arena. Memusatkan mata untuk bisa menandai seragam batik tanda pengenal pembimbing rombongan. Maju mundur, mengurai, mendesak pedagang, masyarakat, dan para pengunjung. Berapa lama akhirnya berpeluh. Mengambil langkah berpikir tenang, karena yakin pasti ada jalan menemukan barisan anak didik diantara ratusan atau bahkan ribuan kepala.
Sejenak berdiri dan berteduh di sebuah warung makan. Memandang kerumunan orang yang terus bergelombang di depan mata. Tetiba tertangkaplah seraut muka lelaki yang dikenal, sambil berseru, "Hai, bantu Ibu menemukan teman-temanmu".
"Tapi anak perempuan barisannya sebelah sana, Bu." Sambil menunjuk ke arah kanan.
"Ah, pokoknya usahakan Ibu bisa masuk arena saja." Permintaan terlontarkan jua.

Dari pintu pagar belakang, bagaikan masuk KRL rombongan orang masuk arena. Saat itu pula kehilangan sosok anak didik yang menunjukkan jalan tadi. Tak hilang asa, disusuri satu persatu barisan di tengah lautan manusia.  Alhamdulillah, mereka ditemukan khidmat di bawah paparan mentari. Tidak perlu pengumuman, seketika mereka menyadari ada sosok guru di belakang barisan mereka. Menghampiri, menyalami, bahkan sesi swafoto tak tertinggal sebelum kirab dimulai. Mencari dengan hati, bermuara pasti.

#30dwc
#30dwcjilid20day6
#30dwcjilid20squad1
@30pejuangdwc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar