Perjalanan hari ini dimulai dari talang
kelapa. Menyantap empek-empek bersama cukanya di tempat asal, memberikan kesan
yang mendalam. Rasa makanan khas yang berhasil dilahap tersebut lebih enak dan
gurih dari empek-empek yang pernah dikonsumsi di tanah Jawa. Entah karena lelah
yang telah akut atau karena muncul rasa suka cita yang membersamai, entahlah. Yang
jelas, pendapat teman yang lain pun memberikan kesan yang sama.
Menelusuri jalan lingkar luar
menuju kota Palembang memakan waktu 45 menit di pagi hari. Kepadatan lalu
lintas, menyebabkan kendaraan yang ditumpangi melaju lancar. Namun, penjelasan
si pengemudi tentang kondisi Palembang terkini, mampu mengalihkan perhatian
terhadap hiruk pikuk kota. Menyusuri pagi dengan sinar mentari yang ramah
menjadikan perjalanan ini tidak bisa dihinggapi rasa bosan.
Tempat yang akan dituju berada di
seberang ulu jembetan Ampera. Jembatan fenomenal itu menjadi ikon kota
Palembang. Tempat bersejarah perjuangan rakyat tersebut menjadi impian semua
orang untuk bisa melihat kokohnya dari dekat. Dari kejauhan tulisan Ampera
telah nampak. Jalan yang melayang dan membelah sungai Musi itu membius perhatian. Melihat
hamparan air yang mengalir di bawahnya seakan melunasi impian menginjak tanah
Sriwajaya tersebut.
“Kawasan bawah jembatan, akan
ramai di sore hari dengan para pedagang. Saat itulah waktu yang tepat untuk
berbelanja segala hal yang berbau Palembang”, begitu sang pengemudi
menjelaskan.
Dalam benak, semoga ada kesempatan
untuk menyambangi sentra belanja itu. Menyusun rencana, menelisik susunan
acara, berharap ada sela-sela waktu bisa menyelinap diam-diam keluar dari
arena. Pikiran nakalpun berlari liar di angan-angan. Lamunan akhirnya buyar
saat kendaraan memutar arah ke kanan. Ternyata Universitas Muhammadiyah
Palembang yang papan namanya terpampang melintang jalan raya Ahmad Yani telah
di depan mata.
Rancana yang telah berkelindan di
angan, terputus dahulu sampai di situ. Waktu registrasi mengalihkan sebagian
besar keinginan yang berloncatan di ingatan. Hiruk pikuk di bagian pendaftaran
akhirnya melarutkan semuanya. Hanya satu yang masih tersisa, keinginan menginjakkan
kaki di sekitar Musi. Ampera, ijinkan kedatangan di tanah wong kito galo ini,
adalah bagian untuk bisa mengabadikanmu di lembaran kehidupan.
#30dwc
#30dwcjilid20day22
#30dwcjilid20squad1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar