Jika yang ditulis ini adalah sebuah kertas, tentu akan
banyak sobekan, dan remasan kertas yang terbuang. Entah ada berapa ide yang
melayang di pikiran namun tak urung jua jadi sebuah tulisan. Hari ini yang
pasti banyak hikmah dan pelajaran yang muncul.
Sesaat sampai di rumah sepupu temanku. Hati betapa lega tak
terkira. Jelas, beberapa jam yang lalu masih terasa detak jantung yang lumayan
berdegup kencang. Terbayang kembali kilatan petir yang menyambangi jendela sisi
kiri. Goncangan semakin terasa karena ia harus bisa melawan arus air hujan,
terpaan kekuatan dan kecepatan angin, serta jarak pandang yang tak leluasa. Gerak
turun dan naik sang burung besi sangat terasa dari jok bagian belakang.
Ah, pengalaman berpesawat kali ini ternyata dibumbui hujan
deras. Gemuruh suara sangat jelas terdengar dari kabin. Turun naiknya sempat
sangat terasa. Bacaan yang dilantunkan saat akan tinggal landas, diulang
kembali. Sangat beruntung, makanan yang disajikan pramugari telah dilahap habis
sebelum pesawat menerjang derasnya air hujan. Jika tidak, bisa jadi makanan itu
tak kan habis dicecap lidah dan ditelan mesra kerongkongan yang akhirnya sampai
di lambung. Seperti teman di sebelah kananku. Saat suara gemuruh dan laju
pesawat agak tersendat, ia tak bisa menghabiskan makananya. Secepatnya ia duduk
dengan khidmat demi melantunkan doa-doa keselamatan.
Nyala lampu pemasangan sabuk pengaman menyala. Sekejap kemudian
pesawat seperti akan mendarat. Benar saja, terdengar pemberitahuan dari
pramugari bahwa pesawat akan mendarat, dan para penumpang disarankan untuk
memasang sabuk pengaman dan mematikan alat-alat elektronik. Sultan Badaruddin
akan menyambut kedatangan para perempuan tangguh ini. Suka cita keluar dan
menapaki jalur keluar pesawat. Mengantri di sejumlah pengunjung demi mengambil
bagasi yang dititipkan sejenak. Ouwh… suguhan hawa panas menyergap sesampainya
tubuh keluar dari area bandara. Sultan Mahmud Badaruddin menyalami pendatangnya dengan
suhu udara yang tak biasa bagi sebagian para penduduk jawa. Kabut tipis entah
kabut asap, tampak masih tipis menggelayut tanah Sriwijaya.
Semua keinginandan impian pasti terwujud. Selama ada usaha
yang keras untuk mewujudkannya. Ada upaya yang giat dalam menggapainya. Ada disiplin
yang selalu menyertai dalam setiap proses. Ada angan dan harapan yang ingin
diraih. Wahai Sultan Mahmud Badaruddin temani kami agar kata berjuang selalu ada di
hati kami. Senang berjumpa denganmu.
#30dwc
#30dwcjilid20day19
#30dwcjilid20squad1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar