Bahagia
tak melulu sol banyak uang dan harta kekayaan. Bahagia itu tak ternilai, dan ia
terletak di hati. Kebahagian adalah milik siapa saja. Tak ada kaya tak ada
miskin. Kata orang, bahagia itu sederhana. Sesederhana menemukan tempat
berteduh kala hujan turun atau panas terik menerpa. Sangat sederhana, sehingga
ia tak bisa didefinisikan dan rasanya pun tak dapat diungkapkan.
Tak ada
hal yang paling membahagiakan ketika bisa berkumpul dengan keluarga, apalagi anak-anak.
Liburan menyatukan mereka yang berjauhan. Menggamit kembali kenangan bersama
yang telah usang. Merenda cerita masa kini yang sedang dijejaki. Mereka cerita
masa depan di balik kelakar renyah mereka.
Saat
malam tiba, terbaring mereka dalam lelap. Tiba waktu bisa menatap raut wajah
mereka lekat-lekat. Waktu berjalan terlalu cepat sehingga tak terasa anak-anak
tumbuh dan berkembang melebihi orang tuanya. Tak terasa doa-doa dan harapan pun
mengalir tanpa diminta. Melambung jauh asa pun terbang ke angkasa yang saat itu
gelap gulita. Bahagia memang sederhana, melihat mereka tumbuh sehat, itu
kebahagiaan yang tak terkira.
Dibalik
seluruh doa yang terpanjat, terselip beribu asa yang menghampiri. Berkelebatan di
angan akan menjadi apa mereka kelak. Satu per satu sosok anak-anak tampak mewujud
dalam tubuh yang dewasa. Bisa jadi ada yang menjadi apa yang mereka inginkan
saat ini, bisa jadi tidak jadi sama sekali. Terpampang di layar benak sosok
mereka saat telah mandiri bekerja dan bekeluarga, saat itu orang tua tentu
sudah renta.
Asa pasti
berbilang saat itu. Seiring waktu berjalan, doa orang tua tak akan putus bagi
anak-anaknya. Kesehatan, kesuksesan, kemulusan, kelancaran tentulah menjadi
harapan-harapan orang tua bagi anak-anak. Tugas orang tua adalah menanam banyak
benih kebaikan untuk mereka agar saat mengetam hasil pun tidak mengecewakan.
#30DWCDay18
#30DWCJilid21
#30DWCJilid21Squad6
#Pejuang30DWC
#akarmenulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar