Sabtu, 28 Desember 2019

Asa Berbilang



Bahagia tak melulu sol banyak uang dan harta kekayaan. Bahagia itu tak ternilai, dan ia terletak di hati. Kebahagian adalah milik siapa saja. Tak ada kaya tak ada miskin. Kata orang, bahagia itu sederhana. Sesederhana menemukan tempat berteduh kala hujan turun atau panas terik menerpa. Sangat sederhana, sehingga ia tak bisa didefinisikan dan rasanya pun tak dapat diungkapkan.
 
Tak ada hal yang paling membahagiakan ketika bisa berkumpul dengan keluarga, apalagi anak-anak. Liburan menyatukan mereka yang berjauhan. Menggamit kembali kenangan bersama yang telah usang. Merenda cerita masa kini yang sedang dijejaki. Mereka cerita masa depan di balik kelakar renyah mereka. 

Saat malam tiba, terbaring mereka dalam lelap. Tiba waktu bisa menatap raut wajah mereka lekat-lekat. Waktu berjalan terlalu cepat sehingga tak terasa anak-anak tumbuh dan berkembang melebihi orang tuanya. Tak terasa doa-doa dan harapan pun mengalir tanpa diminta. Melambung jauh asa pun terbang ke angkasa yang saat itu gelap gulita. Bahagia memang sederhana, melihat mereka tumbuh sehat, itu kebahagiaan yang tak terkira.

Dibalik seluruh doa yang terpanjat, terselip beribu asa yang menghampiri. Berkelebatan di angan akan menjadi apa mereka kelak. Satu per satu sosok anak-anak tampak mewujud dalam tubuh yang dewasa. Bisa jadi ada yang menjadi apa yang mereka inginkan saat ini, bisa jadi tidak jadi sama sekali. Terpampang di layar benak sosok mereka saat telah mandiri bekerja dan bekeluarga, saat itu orang tua tentu sudah renta. 

Asa pasti berbilang saat itu. Seiring waktu berjalan, doa orang tua tak akan putus bagi anak-anaknya. Kesehatan, kesuksesan, kemulusan, kelancaran tentulah menjadi harapan-harapan orang tua bagi anak-anak. Tugas orang tua adalah menanam banyak benih kebaikan untuk mereka agar saat mengetam hasil pun tidak mengecewakan. 


#30DWCDay18
#30DWCJilid21
#30DWCJilid21Squad6
#Pejuang30DWC
#akarmenulis








Tidak ada komentar:

Posting Komentar