Tak ada
lagi yang bisa menyangkall jika samudera kasih sayang adalah ibu. Seorang yang
melakukan fitrah yang tak ringan. Mulai dari mengandung, melahirkan, menyusui,
mengasuh, dan mendidik semua dilewati dengan ringan. Semua dijalani dengan
kesungguhan keridaan, semata karena ia
muara kasih.
Bersusah
payah saat kandungan masih berusia muda. Ada yang tak bisa melihat sinar
mentari pagi, sehingga baru bisa beranjak dari peraduan menjelang zuhur tiba. Ada
yang kepayahan selepas asar, sehingga magrib dan isya pun dilakukan dengan
berbaring. Banyak yang tak menyukai berbagai wewangian kala tersebut, sampai
tak mengenal sabun mandi hingga saat persalinan datang. Sebagian ada yang
bercerita tak ingin sekali didekati sang ayah jabang bayi, hampir tiap malam
pun mereka tidur berjauhan. Banyak macam corak ibu yang hamil muda, namun satu
hal yang umum mendera adalah permintaan yang kadang aneh. Perubahan psikologis
dan fisiologis yang menyebabkan ibu hamil muda menginginkan hal yang tak umum. Ah,
ibu saat itu tentu kala yang indah namun bisa juga menggelikan.
Berpeluh
dan merasakan panas tubuh luar biasa terjadi saat kandungan telah menginjak
bulan ke tujuh. Panas luar biasa melanda, suhu tubuh naik, keringat kerap
meluncur walau yang lain tak mersakan kepanasan. Pakaian yang bisa banyak
menyerap keringat itu yang dikenakan. Daster bagi ibu dari kalangan rakyat umum
menjadi pakain favorit. Malam tak bisa tidur nyenyak seperti yang lain. Perut yang
membesar menyebabkan kendala terendiri untuk beralih posisi tidur walau hanya
balik kanan dan kiri. Telentang kadang menyesakkan dada, tengkurap tentu saja
tak akan bisa. Ibu, saat itu betapa kau luar biasa.
Saat
melahirkan tiba menjadi suasana menegangkan bagi semua. Gerbang kebahagiaan
mulai tampak namun kecemasan pun tak urung melanda. Rasa sakit melilit dan
berputar di area perut menjadi drama tersendiri mengiringi pembukaan pintu
rahim. Tak jarang kesakitan yang terasa menimbulkan erangan dan jeritan
tersendiri. Namun benar, ibu saat itu merupakan sosok yang sungguh tangguh. Menanti
pembukaan jalan rahim sampai hitungan sepuluh itu bukan hal yang bisa
diceritakan lantang. Berbagai rasa bercampur di sana, para keluarga pun ikut
terhipnotis dengan kondisi ibu jelang persalinan. Namun, saat sang jabang
terlahir, dan tangis bayi pun menggema, rasa kesakitan sebelumnya sirna
seketika. Itu ibu, yang tersisa akhirnya hanya senyum sambil menatap sang
jabang bayi.
Melewatkan
malam dengan mata terjaga adalah hal yang akan dilalui saat buah hati dirawat
mulai nol tahun hingga 24 bulan. Rinai air mata akan meluncur kala belahan jiwa
terserang sakit. Senyum tawa merekah bahagia akan terurai manis saat
mengajaknya bercengkrama ceria merespon ajakan walau tak ada kata antara
mereka. Mengelus pipi, menatap wajah ananda saat tertidur kerap ibu lakukan
dengan penuh kasih dan hangat. Teringat renta ibu hari ini, gantian anak-anak
yang akan menatap wajahnya hangat demi membaca guratan kisah hidup di atas
lipatan kulitnya yang keriput.
Muara
kasih itu tak pernah panjang mengeluh walau keseharian mengasuh bersimbah
peluh. Tak kan ada kata umpatan saat anak-anak yang ia didik berlompatan dan
berlarian di perabot rumah yang rapi tertata. Rasa khawatir sering menyergap
kala sang anak terlambat tiba di rumah melenceng dari jadwal yang dijanjikan. Orang
yang paling permata mendata dan mengabsen kebutuhan anak saat akan menjalani
sebuah perjalanan. Doanya tak akan pernah putus dilantunkan untuk keselamatan
dan kebahagiaan anak-anak, walau mereka pun sebenarnya telah beranak pinak.
Bu,
tak akan dapat kami balas semua jasa dan pengorbananmu. Kasihmu tak pernah
pupus hingga kau meninggalkan kami di alam fana. Perhatianmu sungguh sangat tak
ternilai, walau perhatian kami anakmu terlalu sering lalai. Ingatanmu pada
kesukaan masing-masing anak akan terus menjadi kenangan bagi kami. Menyisakan oleh-oleh
dan makanan favorit kami masih kau lakukan hingga harus mengantarkan atau
mengirimkannya lewat jasa pengiriman barang kepada kami. Ibu, kata-kata yang
ditulis ini pasti tak sanggup menata satu-satu berjuta kasihmu. Hanya satu doa
yang terus kami minta pada Tuhan agar Dia membahagiakanmu dunia dan akhirat,
menempatkanmu bersama para orang-orang terkasih di sisiMu, dan menyatukan
kembali bersama di surgaMu. Ibu, semoga sehat selalu panjang usia karena kami,
anak-anakmu masih membutuhkan doamu.
#30DWCDay11
##0DWCJilid21
#30DWCJilid21Squad6
#Pejuang30DWC
#akarmenulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar