Minggu, 15 Desember 2019

Menyisakan Kelelahan


Menikmati seharian beraktivitas merupakan karunia yang luar biasa. Teramat banyak sisi kehidupan yang bisa diambil maknanya dari keseharian yang dijalani. Merasakan kaki yang masih mengantarkan ke berbagai tempat, telinga yang setia mendengar, dan mata yang banyak menatap hal yang menakjubkan.
Kelelahan yang mampir di malam hari merupakan karunia besar yang tersisa. Betapa aktivitas yang dilalui menyisakan satu hal ini. Kenikmatan bergerak dirasakan saat kaki diselonjorkan dan punggung disandarkan. Betapa nikmat itu merupakan karunia yang tak ternilai.
Menyisakan kelelahan di ujung hari merupakan ajang instropeksi diri. Sambil mengembalikan tulang-tulang tubuh di posisinya, santai menatap langi-langit kamar, kembali memutar memori satu hari. Saat seperti ini adalah salah satu waktu yang tepat mensyukuri nikmat yang diberikan Sang Pencipta. Betapa badan masih diberi kekuatan. Raga masih dikaruniai kesehatan. Fisik masih diberikan kebugaran. Karena ketiga inilah lelah ini ada.
Bersyukur diberi lelah karena ia merupakan tanda kita masih bisa bergerak normal. Lelah menciptakan beberapa makna di ujung berat dan berangkainya aktivitas. Ia mengantarkan raga pada suasana yang lega, istirahat yang nyaman, dan tidur yang nyenyak. Menyisakan lelah di ujung hari berarti memberikan kesempatan diri memaknai hidup. Hidup yang penuh warna dengan kegiatan, hidup yang beragam aktivitas, dan hidup yang membutuhkan fisik yang kuat dan sehat. Dari sanalah rasa syukur akan mengalir dan terlantun tiada kira. Jangan lewatkan rasa lelah dengan sia-sia. Jadikan ia salah satu bekal kelak saat diperhitungkan.

#30DWC
#30DWCJilid21
#30DWCJilid21Squad6
#Pejuang30DWC
#akarmenulis


Tidak ada komentar:

Posting Komentar