Libur sekolah telah tiba, sejenak para siswa/siswi rehat dari
rutinitas pergi ke sekolah. Berangkat pagi dan pulang menjelang sore. Beberapa agenda
telah direncanakan oleh mereka untuk mengisi liburan. Hal ini dimanfaatkan oleh
para orang tua untuk mengajak refreshing anggota keluarga yang lain ke
tempat-tempat wisata tertentu.
Bagi para pengajar sendiri liburan bukan berarti bebas dari
pekerjaan. Ketika ada pendapat siswa libur maka para guru pun libur, tidak
semuanya benar. Masih ada beberapa agenda tersisa di akhir tahun yang harus
dijalani dan dipenuhi oleh para guru. Mulai dari administrasi sampai pada
beberapa kegiatan kedinasan yang tak bisa dihindari.
Praduga beberapa pihak yang mengatakan kenikmatan jadi guru ketika
liburan tiba, tidak sepenuhnya berlaku. Berbeda dengan para pegawai yang
bekerja di kantor, mereka memiliki masa cuti yang bisa diambil tiap tahunnya. Sedangkan
guru, masa dua pekan paling lama di setiap liburan semester, tidak semuanya
bebas dari tugas. Begitulah, yang bernama kehidupan memang harus tetap
dijalani. Karena hidup adalah apa yang harus dijalani, bukan apa yang
sesungguhnya diinginkan.
Keadaan seperti ini mau tidak mau harus dihadapi sebagai salah satu
risiko dalam sebuah karir yang dijalani. Tinggal kemampuan dalam menata dan
menangkap keadaan saja yang dibutuhkan. Mendata dan mengagendakan beberapa
kegiatan harus dilakukan agar liburan tidak hanya sekedar kata. Menyesuaikan agenda
kedinasan dengan acara keluarga harus diprogram sedemikian rupa agara hak anak
dan keluarga terpenuhi minimal satu semester satu kali. Waktu ini bisa
dijadikan ajang mendekatkan keintiman hubungan antar anak dan orang tua dan
anak dengan anggota keluarga yang lain. Apalagi jika orang tua menjadi orang
tua pekerja hal ini mutlak dilakukan agar kualitas sebuah keluarga tetap
terjaga.
Bagi para guru yang masih berkutat dengan administrasi dan tuntutan
kedinasan yang lain selamat menata dan menangkap keadaan di liburan. Tata dengan
baik agenda sekolah dan keluarga. Sempatkan waktu berkualitas dengan anak-anak,
agar mereka merasakan keutuhan orang tua di saat santai seperti liburan. Jangan
lupa, lakukan aktivitas penuh manfaat agar liburan menjadi ajang edukatif nan
rekreatif tidak hanya sekedar meluapkan kegembiraan tanpa misi pengasuhan. Selamat
berlibur, selamat berkumpul dan waktu yang berkualitas.
#30DWCDay10
#30DWCJilid21
#30DWCJilid21Squad6
#Pejuang30DWC
#akarmenulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar