Kamis, 12 Desember 2019

Kesadaran, Kunci Memahami Risiko



Kenyataan hidup memang hanya diisi dengan dua kemungkinan. Kemungkinan tersebut adalah memilih setelah itu mengambil risikonya. Risiko merupakan sebuah keniscayaan yang harus dihadapi setelah menentukan pilihan. Masih saja ada orang yang kaget dengan risiko yang dihadapi, padahal itu merupakan hasil dari pilihan hidupnya.

Kadang memahami risiko itu bisa mudah, bisa susah, kadang rumit. Bagi orang yang tak mempersiapkan diri dengan risiko pilihan hidupnya banyak juga yang berakibat pada pemutusan ajal kehidupannya sendiri. Ada juga beberapa orang yang stres bahkan menjadi gila ketika berhadapan dengan risiko yang sebenarnya sudah bisa diprediksi sebelumnya.

Ada satu hal yang terlewat rupanya dalam hal ini. Sebauh tahapan yang seharusnya dipikirkan dan dijalani dalam menjatuhkan sebuah pilihan. Ada beberapa hal yang harus dipikirkan diantaranya adalah perencanaan, pelaksanaan, penerimaan risiko, kesadaran terhadap risiko, dan pasrah dengan berupaya berbuat yang terbaik.

Merencanakan sesuatu dalam menentukan pilihan merupakan sebuah keharusan bahkan kewajiban. Tuhan sendiri menggariskan hal tersebut agar manusia dapat dan mampu merencanakan apa yang akan dikerjakan esok hari. Melalui perencanaan ini persiapan yang matang dilakukan dengan memenuhi syarat dan ketentuan untuk melampauinya.

Pelaksanaan, untuk mewujudkan sebuah pilihan tentu harus melewati tahap pelaksanaan, bahasa kerennya adalah eksekusi. Dalam mengeksekusi pilihan tentu persiapan yang telah disusun dalam perencaan dilakukan secara nyata di tahap ini. Menjalani langkah-langkah dan taat akan aturan dalam menjalaninya merupakan kunci ekseskusi pilihan ini akan berhasil.

Namun ternyata, pada saat eksekusi berlangsung tak jarang rintangan dan hambatan datang menghadang. Kadang pula hal-hal yang tak terpikirkan dan terprediksi di awal datang tanpa diduga. Dalam hal inilah persiapan menghadapi risiko harus dibuka lebar-lebar. Risiko manis siapa pun pasti akan bisa menerima dengan baik, namun tidak semua orang bisa menerima risiko buruk yang menimpa. Kesadaran diri akan sebuah risiko yang menimpa harus dibangun sejak awal, bahkan sejak perencanaan mulai ditulis.

Kesadaran diri merupakan kunci sukses dalam menghadapi risiko buruk. Menyadarkan diri bahwa ada sesuatu yang ada di luar diri yang bisa melakukan segalanya. Manusia tak pernah punya kuasa kecuali Tuhan-lah yang menghendakinya. Di sini, kunci itu harus terpasang. Mau bagaimana pun usaha dan jerih payah kita dalam merencanakan dan menjalani piihan hidup, namun jika Tuhan berkehendak lain, manusia tak akan berdaya apa-apa. Kepasrahan kepada sang Khalik merupakan kunci kesadaran dalam menerima risiko.

Kesadaran harus dipupuk dan dibangun, jika tidak, manusia tak akan bisa menjalani kehidupan ini dengan penuh nikmat dan syukur. Menyadarkan hal-hal yang di luar kendali manusia itu merupakan hal pasti adanya. Sadar akan kelemahan dan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan merupakan salah satu cara menerima risiko dengan benar. Muncul kesadaran bahwa hal tersebut merupakan salah satu akibat dari sebuah pilihan menyebabkan manusia mampu pasrah dan tawakal terhadap garis hidup yang dilewati.

Tanpa kesadaran manusia akan hilang kendali. Kehilangan inilah akan berakibat fatal bagi diri dan orang-orang sekitar. Maka, pupuklah kesadaran akan sebuah risiko sejak dari awal, agar siap menghadapi akibat dari sebuah pilihan hidup. Tak ada yang salah dalam menentukan pilihan selama ia berada di jalan yang benar, namun risiko tak selamanya bisa sesuai dengan yang diangankan. Memupuk kesadaran merupakan kunci sebuah penerimaan risiko kehidupan, jadi bangun kesadaran dari awal sebelum risiko buruk menimpa dan datang dalam kehidupan.



#30DWCday2
#30DWCjilid21
#30DWCjilid21squad6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar