Selasa, 31 Desember 2019

Dermaga Bisikan Hati


Kadang-kadang sering tidak peduli dengan kata hati yang kerap muncul. Padahal beberapa kejadian memang betul-betul terjadi seiring dan sesuai kata hati berbisik. Kelengahan menjadikan ketidakpedulian pada kata hati yang muncul. Walhasil, kadang sesallah yang akhirnya timbul. Lalu, hanya bisa menyesal yang juga seperti tidak menemukan kata selesai.
 
Macam-macam bisikan hati timbul berdasar pada kondisi hati itu sendiri. Hati merupakan hal atau unit kecil yang ada dalam tubuh yang bisa mengendalikan dan mewarnai perilaku serta pikiran. Bisikan hati yang baik adalah bisikan hati yang benar. Indikator benar dilihat dari apakah bisikan itu melanggar aturan, norma, etika, dan aturan agama atau tidak. Sedangkan bisikan yang berisi dan bersifat jelek adalah bisikan yang mengarah pada nafsu dan bersifat merusak. Bisa dikatakan, bisikan hati itu ada yang positif dan pula yang negatif.

Positif dan negatif sifat dari bisikan hati tergantung dari hati itu sendiri. Ketika hati dalam keadaan khusyuk, tenang, dan ada dalam suasana batin spiritual yang baik, maka bisikan hati dipastikan positf. Namun jika hati tidak dalam keadaan suasana batin yang bagus, maka bisa jadi bisikan hati yang timbul terbalut oleh nafsu dan bersifat emosional.

Hati yang tenang dan khusyuk adalah hati yang selalu berpikir apapun yang terjadi hakikatnya dari Sang Penggenggam hati. Ketika hal itu terjadi, maka ia akan tenang menghadapi segala hal. Mengembalikan sesuatu kepada Tuhan semesta alam dan mengambil hikmah dari setiap keadaan. Dari sinilah bisikan hati yang baik akan bermuara.

Lain halnya jika bisikan itu buruk. Cenderung emosional, merusak, dan menggebu-gebu. Maka kembali lagi melihat dan menata hati yang bisa dilakukan. Saat hati kita tidak banyak tersentuh firman Tuhan, kualitas diri menghamba yang kendor, itu menjadi sebab hati tidak dalam keadaan yang baik. Emosi menjadi tidak seimbang, pikiran mendadak labil, bisikan hati yang timbul pun cenderung rusuh, terburu-buru, dan dibarengi reaksi yang tidak positif.

Sayang sekali jika tidak memelihara kondisi hati dengan baik. Karena bisikan hati itu bisa menjadi titik awal untuk mempertimbangkan respon terhadap suatu hal. Ada rasa sesal jika dalam hati telah membisikkan sesuatu, namun tidak direspon dengan baik oleh indera yang lain. Menjaga hati merupakan hal paling penting, ibarat navigasi ia bisa menjadi penunjuk arah ke mana kaki harus dilangkahkan, bagaimana reaksi yang bisa dibuat, seperti apakah respon yang harus dikeluarkan. Begitulah hati, ia kan bermain di dunia bawah sadar sekonyong-konyong, tiba-tiba, serta merta muncul begitu saja. Merasakan bisikan hati adalah pembelajaran yang panjang dan ini butuh pengalaman yang tidak singkat. Sila dirasa, dihayati, dimaknai, semoga bisikan hati yang suka timbul dari sanubari bisa menjadi tongkat pengarah bagi kehidupan.



#30DWC
#30DWCDay20
#30DWCJilid21
#30DWCJilid21Squad6
#Pejuang30DWC
#akarmenulis


Tidak ada komentar:

Posting Komentar