Kadang-kadang sering tidak peduli dengan kata hati yang kerap muncul. Padahal beberapa kejadian memang betul-betul terjadi seiring dan sesuai kata hati berbisik. Kelengahan menjadikan ketidakpedulian pada kata hati yang muncul. Walhasil, kadang sesallah yang akhirnya timbul. Lalu, hanya bisa menyesal yang juga seperti tidak menemukan kata selesai.
Macam-macam
bisikan hati timbul berdasar pada kondisi hati itu sendiri. Hati merupakan hal
atau unit kecil yang ada dalam tubuh yang bisa mengendalikan dan mewarnai
perilaku serta pikiran. Bisikan hati yang baik adalah bisikan hati yang benar. Indikator
benar dilihat dari apakah bisikan itu melanggar aturan, norma, etika, dan
aturan agama atau tidak. Sedangkan bisikan yang berisi dan bersifat jelek
adalah bisikan yang mengarah pada nafsu dan bersifat merusak. Bisa dikatakan,
bisikan hati itu ada yang positif dan pula yang negatif.
Positif
dan negatif sifat dari bisikan hati tergantung dari hati itu sendiri. Ketika hati
dalam keadaan khusyuk, tenang, dan ada dalam suasana batin spiritual yang baik,
maka bisikan hati dipastikan positf. Namun jika hati tidak dalam keadaan suasana
batin yang bagus, maka bisa jadi bisikan hati yang timbul terbalut oleh nafsu
dan bersifat emosional.
Hati
yang tenang dan khusyuk adalah hati yang selalu berpikir apapun yang terjadi
hakikatnya dari Sang Penggenggam hati. Ketika hal itu terjadi, maka ia akan
tenang menghadapi segala hal. Mengembalikan sesuatu kepada Tuhan semesta alam
dan mengambil hikmah dari setiap keadaan. Dari sinilah bisikan hati yang baik
akan bermuara.
Lain
halnya jika bisikan itu buruk. Cenderung emosional, merusak, dan menggebu-gebu.
Maka kembali lagi melihat dan menata hati yang bisa dilakukan. Saat hati kita
tidak banyak tersentuh firman Tuhan, kualitas diri menghamba yang kendor, itu
menjadi sebab hati tidak dalam keadaan yang baik. Emosi menjadi tidak seimbang,
pikiran mendadak labil, bisikan hati yang timbul pun cenderung rusuh,
terburu-buru, dan dibarengi reaksi yang tidak positif.
Sayang
sekali jika tidak memelihara kondisi hati dengan baik. Karena bisikan hati itu bisa
menjadi titik awal untuk mempertimbangkan respon terhadap suatu hal. Ada rasa
sesal jika dalam hati telah membisikkan sesuatu, namun tidak direspon dengan
baik oleh indera yang lain. Menjaga hati merupakan hal paling penting, ibarat
navigasi ia bisa menjadi penunjuk arah ke mana kaki harus dilangkahkan,
bagaimana reaksi yang bisa dibuat, seperti apakah respon yang harus
dikeluarkan. Begitulah hati, ia kan bermain di dunia bawah sadar
sekonyong-konyong, tiba-tiba, serta merta muncul begitu saja. Merasakan bisikan
hati adalah pembelajaran yang panjang dan ini butuh pengalaman yang tidak
singkat. Sila dirasa, dihayati, dimaknai, semoga bisikan hati yang suka timbul
dari sanubari bisa menjadi tongkat pengarah bagi kehidupan.
#30DWC
#30DWCDay20
#30DWCJilid21
#30DWCJilid21Squad6
#Pejuang30DWC
#akarmenulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar