Waktu
bergulir bagitu cepat setiap hari. Tak terasa hitungan detik ke jam itu terasa
saling berkejaran. Sedangkan manusia masih tetap saja bergulat dengan hal yang
sama, walau bergelut dengan berbagai kegiatan. Menutup mata di malam hari dan
membukanya di awal hari. Itu yang pasti akan dilewati setiap hari. Dua puluh
empat jam waktu yang sama yang dimiliki. Namun kesamaan waktu itu tidak
sebanding dengan hasil, karya, dan perolehan setiap orang.
Sungguh
merugilah, ketika potensi waktu yang sama yang diberikan Tuhan, tidak
menjadikan sebuah sarana mengunggulkan diri. Betapa celaka, saat masa yang sama
dimiliki juga oleh orang lain tidak lantas dijadikan media untuk menunjukkan
keistimewaan diri. Semua akan sia-sia saat yang lain dengan waktu yang sama
bisa unggul dan produktif, ini malah sebaliknya. Tuhan memberikan waktu dua
puluh empat jam sehari semalam kepada hambaNya. Namun mengapa ada perbedaan
hasil yang terjadi di setiap individu? Di sinilah letak memenangkan kehidupan
berlangsung.
Menjadi
pemenang dalam kehidupan merupakan hal wajib yang harus diupayakan. Alquran
telah memberikan sinyal ini bagi umat agar senantiasa berlomba-lomba dalam
kebaikan. Tentu bukan berlomba dalam masalah kuantitas namun dalam hal
kualitas. Karena Tuhan memang sengaja menguji manusia agar bisa diketahui mana
hambaNya yang bisa mempersembahkan sebaik-baik perbuatan. Hanya orang-orang
yang seperti inilah mereka yang bisa memenangkan kehidupan. Mereka adalah bukan
hanya sekelompok orang yang bersedia berlomba dalam kebaikan, namun mereka
adalah orang yang berhasil mempersembahkan hal terbaik dalam kehidupan.
Memenangkan
kehidupan layak dicapai, karena predikat pemenang lebih baik daripada
pecundang. Sebagai pemenang, akan berhak mengelola dan mengatur kehidupan tanpa
banyak campur tangan orang lain. Menjadi pemenang akan mampu menentukan arah
hidup tanpa dikte orang banyak. Menjadi pemenang menjadi mercusuar kehidupan
sebagai rujukan bagi yang lain. Lain halnya dengan pecundang, yang bisa jadi
hanya dapat menikmati hasil setelah dinikmati orang lain terlebih dahulu. Harus
rela mengekor dan membuntuti apa yang dikehendaki orang lain tanpa bisa protes
yang berarti. Terakhir, menjadi pecundang tak kan memiliki kekuasaan apa-apa
selain tunduk terhadap apan yang diminta sang pemenang kehidupan.
Di sinilah
sisi yang seharusnya dicermati agar bisa unggul dalam kehidupan. Unggul yang
didasari keimanan seperti yang Tuhan kehendaki. Menjadi manusia istimewa
seperti yang Tuhan mau dalam wujud jasad manusia. Menjadi pemenang kehidupan
sebagai pelaksana titah Tuhan adalah hal tertinggi yang harus selalu ada dalam
benak. Karena jika bukan karena Tuhan, kehidupan yang sedang dijalani akan
sia-sia. Perintah agung inilah yang harus dipegang karena itu adalah modal
percaya diri dalam memenangkan kehidupan.
Dalam
memenangkan kehidupan selain berpegang atas kuasaNya, ada beberapa hal yang
wajib diusahakan. Usaha tersebut meliputi, komitmen yang kuat, disiplin yang
tinggi, taat akan aturan yang telah ditetapkan, berani menghadapi risiko,
cerdas mengambil solusi, dan sungguh-sungguh dalam berupaya. Beberapa hal
inilah yang patut terus dilakukan agar dapat memenangkan kehidupan dan tampil
unggul dibanding yang lain.
Komitmen
yang kuat menjadikan diri mengikatkan apa yang dilakukan dengan ketentuan yang
disepakati. Komitmen akan menjaga konsistensi diri agar selalu berada dalam
jalur yang benar selama usaha kegiatan berlangsung. Disiplin adalah upaya
merawat diri untuk tepat dalam memenuhi syarat dan ketentuan dari suatu
kegiatan. Disiplin merupakan pijakan yang harus dilewati agar tahapan yang
dilalui tidak melenceng dari jalur yang ditetapkan. Mentaati aturan adalah
komponen selanjutnya. Ia akan menjadi indikator utama penilaian keberhasilan suatu
usaha. Ketaatan merupakan kecerdasan spiritual yang sangat menentukan
keberhasilan seseorang dalam berusaha.
Keterampilan
menghadapi dan menerima risiko yang dihadapi. Inilah adalah salah satu kunci
sebuah usaha akan berhasil. Risiko adalah sesuatu akibat dari suatu pilihan,
jika seseorang mampu menaklukkan risiko yang sedang dihadapi, maka keberhasilan
memenangkan usaha sudah di ambang pintu. Cerdas mengambil solusi merupakan hal
penting selanjutnya dalam memenangkan kehidupan. Kecerdasan ini bisa jadi hanya
dimiliki bagi mereka yang mau berpikir. Solusi cerdas akan dihasilkan oleh
mereka yang berusaha memahami dan menjiwai kehidupan. Kecerdasan mengambil
tindakan solutif ini memang bisa diasah sesuai dengan tingkat kemauan dan
keinginan pelaku dalam menikmati hidup. Terakhir adalah kesungguhan. Ini merupakan
jiwa yang akan menjadi motor penggerak sebuah kemenangan yang akan dijelang. Kesungguhan
harus mewarnai setiap gerak dan langkah kehidupan. Indikator paling mudah yang
bisa diukur dalam memberikan nilai pada suatu usaha. Di dalam kesungguhan ada
kesuksesan yang menanti. Kesuksesan inilah yang akan membawa seseorang ke
puncak kehidupan sebagai pemenang.
#30DWCDay9
#30DWCJilid21
#30DWCJilid21Squad6
#Pejuang30DWC
#akarmenulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar