Selasa, 24 Desember 2019

Teman Menempuh Komitmen


Keinginan itu tak hanya sekadar ingin. Ia butuh janji lanjutan agar keinginan itu terlaksana. Janji itu adalah komitmen. Komitmen merupakan janji diri untuk melaksanakan atau melakukan sesuatu. Komitmen ini memang gampang susah. Ia selalu ada dalam roller coaster yang bergerak naik atau turun, tergoncang atau santai, tenang atau tegang.

Menerawang komitmen di awal suatu kegiatan seperti akan mudah tertunaikan. Namun, jalan tak selamanya mulus. Selain rasa mood, faktor kebuntuan, kejenuhan, malas dan sebagainya banyak mewarnai rona komitmen yang sudah dibuat. Awalnya terbayang akan berhasil dengan berbagai cara yang sama-sama dilukis di alam idea. Perjalanan menapaki itu memang sama sekali tak mulus.
Untuk menjaga komitmen agar bisa terjaga dengan baik memang butuh teman yang mengingatkan. Teman yang sama-sama satu gelombang dalam memaknai dan menghayati suatu komitmen. Seseorang yang dengan rela mengingatkan, mengajak, bahkan menegur. Teman yang tanpa pamrih melakukan hal tersebut suka rela hanya karena ada rasa batin yang sama dalam diri. 

Teman yang seperti sayang untuk dilupakan. Betapa tidak, mereka rela melakukan hal yang mungkin orang lain akan abai akan hal itu. Teman yang tak memiliki rasa ego tinggi sehingga tidak membiarkan temannya terlena begitu saja dengan komitmen yang telah dibuat. Hargai teman seperti itu dengan minimal membalas kebaikannya walau hanya dengan sekadar respon singkat atau emoji senyum.

Menjaga komitman memang butuh teman yang mengingatkan. Teman yang tuluslah yang akan mampu melakukan itu. Bukan untuk kebaikan dankeuntungan dirinya namun semata ia paham bahwa manjaga komitmen itu penting bahkan bisa jadi wajib. Ia akan rela berbagi waktu, perhatian, dan ilmu saat kebuntuan menjaga komitmen menerjang. Menyapa, bertanya, menyemangati, bahkan memberikan solusi pasti akan ia lakukan. 

Sangat sayang jika harus kehilangan teman seperti ini, kecuali memang sengaja abai akan komitmen yang dibuat lalu melupakan. Padahal menelantarkan komitmen tanpa berpeluh untuk menjaganya adalah pukulan dan hukuman diri sendiri yang tak akan pernah ada obatnya hingga ajal menjemput. Tak ayal janji adalah janji, jika tak ditepati ia akan menggoreskan bilur luka dalam ingatan. Ingatlah janji untuk berkomitmen. Kilas balik ke belakang saat badai buntu menerpa. Hormati kawan yang senantiasa peduli akan komitmen yang telah dibangun. Serta jangan lupa bahwa komitmen adalah janji yang berisi utang. Kembali balik ke masa awal komitmen yang baru dibangun dan lakukan agar tak ada luka di kehidupan.

#30DWCDay14
#30DWCJilid21
#30DWCJilid21Squad6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar